Masalah permodalan dan keuangan adalah salah satu hal yang turut menentukan ketika anda harus memeilih bisnis franchise mana yang sesuai kantong Anda. Lepas dari itu,di indonesia telah hadir begitu banyak pilihan franchise yang menawarkan investasi rendah,menengah dan tinggi.
Bila Anda telah bergabung pada bisnis franchise pilihan Anda, ingatlah bahwa pengelolaan keuangan sangat penting untuk mengontrol perputaran uang anda untuk cashflow hari demi hari. Berbicara tentang pengontrolan keuangan franchise Anda, memang sudah ada SOP dari sang franchisor yang bisa anda oprasikan melalui syistem akuntansi yang telah di siapkan franchisor.
Bagaimana Mempercepat BEP?
Setiap pelaku usaha menginginkan secepatnya meraih untung. Karena sejatinya, itulah tujuan bisnis. Adakah cara meraih untung yang cepat sehingga bisnis yang dimulai bisa meraih BEP dalam waktu singkat?
Salah satu performa bisnis franchise yang selalu di pertanyakan oleh para franchisee sebelum membeli hak waralaba,biasanya menyangkut berapa lama bisnis tersebut bisa BEP (break event point). Poin ini sangat dipertanyakan, karena setiap pebisnis punya motivasi yang sama, yakni meraih untung. Apalagi di bisnis menjanjikan yaitu bisnis franchise, sebisa mungkin harus terukur seperti kapan BEP-nya. Jika tidak, siapa yang mau membeli franchise.
Namun, adakah cara yang bisa mempercepat BEP dalam waktu yang lebih singkat? Menurut Tung desem waringin, semua bisnis, semua outlet franchise sangat mungkin untuk bisa meraih BEP secara cepat. Tetapi, ada beberapa tahapan dan persyaratan yang harus di perhatikan. Motivator bisnis yang biasa di panggil TDW itu menyarankan pelaku bisnis untuk memperhatikan tahapan.
BEP franchisor di peroleh dari menjual hak waralaba
Pada tahap ini, pelaku usaha harus mengamati beberapa hal. Pertama, bisnis yang dijalankan layak tumbuh. Di sini, franchise harus jeli melihat model atau induk bisnisnya. Jangan hanya percaya pada pernyataan franchisor bahwa bisnis tersebut sangat menjanjikan. Sebab, tidak jarang para pelaku usaha yang langsung memfranchisekan usahanya sebelum meraih BEP. Kalau sudah begini, bagaimana mungkin franchisee bisa menjalankan secara menguntungkan kalau franchisornya saja tidak mampu membuktikannya.
Jika BEP franchisor di peroleh dari menjual hak waralaba, bukan dari kinerja produksinya, hal itu bukan bukti bahwa bisnis tersebut menjanjikan. Kaarena itu, sebuah bisnis harus berjalan sekitar 4-5 tahun sebelum difranchisekan. Cara ini untuk membuktikan bahwa bisnis tersebut sudah BEP dan sustain sebagai ukuran untuk mengestimasi kemungkinan waktu BEP yang bisa diraih oleh para investor (franchisee).
Mengapa hal ini penting?karena bisnis yang di rancang tidak selalu harus berhasil. Menurut TDW, kemungkinan sebuah bisnis tidak berhasil di tahun pertama sangat besar. Dari 100bisnis yang muncul, 80% mengalami kegagalan di tahun
pertama. Sisanya yang 20%, itu pun tidak 100% akan berhasil. Dari yang 20% itu, 80%-nya akan mati juga di tahun keempat. Sehingga di tahun ke lima, yang bisa sustain hanya 4%. Di sini lah pentingnya para franchisee harus melihat masa bertahannya sebuah bisnis.
Kedua, tungguin outlet franchisornya seharian.
Cara ini untuk melihat bagaimana mereka (franchisor) menjual produknya dan untuk mengukur tingkat laku dan tidaknya produk yang dimiliki franchisor. Dalam hal ini, franchisee harus bener-bener waspada, jangan sampai hanya melihat kinerja penjual an produk di atas kertas saja. “Tongkrongin. Jadi harus lebih waspada, tidak sekedar hitungan di atas kertas saja. Lihat juga trens nya selama 3 tahun, tahan atau tidak,” Kata TDW.
Ketiga, lihat juga sistem marketingnya. Menurut TDW, franchisee yang bagus dan teruji adalah yang grafik ketika memulainya tinggi dan ramai lalu setelah itu setabil. Stabil karena bisnis tersebut sedah punya sistem untuk menggedor pasar ketika opening outlet nya.
Beli Franchisee Bisa Melakukan Upaya Untuk Mempercepat BEP
Pada tahap kedua, yakni setelah terlanjur beli franchisee bisa melakukan upaya untuk mempercepat BEP. Ada beberapa cara yang disarankan oleh TDW, diantaranya, pertama, marketing revolution. Langkah pertama ini agar bisnis ramai diminati kosumen. Dalam melakukan rekening revolution ini pelaku usaha harus fokus pada tiga hal yang di sederhanakan menjadi USP, yakni:
1. Unlimited advanted (nilai tambah). Nilai tambah bisa berupa harga murah, parkir geratis dan juga hal-hal yang bisa membuat konsumen penasaran.
2. Sensasional offer. Yakni tawaran yang lebih menggiurkan kepada konsumen untuk melakukan aksi pembelian. Contohnya yang seperti di lakukan oleh Lion Air dengan program: “terbang dengan Lion Air, pulang bawa BMW”. Nah, sensaional offer ini menurut TDW ada tiga, yakni hadiah, diskon dan limit. Limit mengundang rush. Dengan begitu, BEP bisa dengan cepat diraih.
3. Powerfull promise. Misalnya dengan memberikan garansi yang luar biasa. Kedua, berikan penawaran yang konsumen tidak bisa menolaknya. Ketiga, copywritting yang harus mengena dengan target market. Keempat, gunakan 12 jurus yang cukup ampuh dan sangat mengena terhadap market, yaitu, press release publishity, reference, endorsment, iklan utamakan dengan barter, direct sales, direct agent, direct mail, house benefesary/pameran dan seminar.
Menurut TDW, cara-cara untuk mempercepat BEP tersebut tidak sulit. Kuncinya harus bisa jualan. Dan itu harus mengikuti konsep yang disebut TDW sebagai marketing revolution. “sangat gampang,” Kata penulis buku financial revolution tersebut.
Kuncinya, tandas TDW,terletak pada marketing, kontrol dan SDM. Tiga hal ini menjadi satu kesatuan. Untuk mengukur SDM itu baik, bisa dilihat produktifitasnya yang harus terkait langsung dengan penghasilannya. “Tanpa kecuali, semua jenis usaha bisa mempercepat BEP. Syaratnya yang saya tadi ungkapkan, “ tandasnya.Namun, jika produknya tidak mendukung, sistem marketingnya tidak jalan dan sales-nya tidak punya passion, akan menjadi kendala bagi bisnis yang di jalankan untuk meraih BEP secara cepat.